- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
![]() |
Gereja Malaikat Agung Mikhael |
Terletak di kaki bukit Poco Kuwu, Kecamatan Lembor, Kabupaten Manggarai Barat, Gereja Pariwisata Malaikat Agung Mikhael kini menjadi perbincangan hangat di media sosial. Video-video yang menampilkan suasana misa yang khusyuk, pemandangan alam yang memanjakan mata, serta nyanyian umat yang menyentuh hati telah berhasil menembus 23 juta tayangan di TikTok. Bukan angka sembarangan—ini menunjukkan bahwa gereja ini telah menjadi simbol kuat dari perjumpaan antara iman, budaya lokal, dan pariwisata rohani di Nusa Tenggara Timur.
Bukan Sekadar Tempat Ibadah
Salah satu pengelola akun menyampaikan:
"Ini bukan soal viral. Ini soal pewartaan. Kami ingin memperkenalkan wajah iman Katolik yang terbuka, damai, dan menyatu dengan alam ciptaan Tuhan.”
Mempengaruhi dan Menginspirasi
Respons warganet pun luar biasa. Banyak yang mengaku merasa tenang, damai, bahkan terinspirasi setelah menonton konten dari gereja ini. Tak sedikit pula yang kemudian memasukkan kunjungan ke Gereja Malaikat Agung Mikhael sebagai salah satu destinasi wajib jika berlibur ke Labuan Bajo dan sekitarnya.
Media sosial, yang selama ini sering dikaitkan dengan hal-hal negatif, di tangan umat kreatif ini justru menjadi alat untuk menyebarkan nilai-nilai positif, memperkenalkan keindahan alam dan budaya lokal, serta meneguhkan iman yang hidup dan relevan dengan zaman.
Simbol Baru Pariwisata Rohani NTT
Dengan dukungan umat dan kreativitas digital, Gereja Pariwisata Malaikat Agung Mikhael kini telah menjelma menjadi salah satu contoh sukses pemanfaatan media sosial untuk penginjilan modern. Ia bukan hanya menjadi ikon religius, tetapi juga simbol harmoni antara iman dan lingkungan, tradisi dan teknologi, umat dan dunia digital.
Jika Anda mencari ketenangan, keindahan, dan kehadiran Ilahi dalam bentuk yang sederhana dan alami, mungkin inilah saatnya memasukkan Gereja Pariwisata ini ke dalam daftar perjalanan Anda berikutnya.
Komentar
Posting Komentar